Berita Terkini

38

MELAWAN HOAKS DAN DISINFORMASI PILKADA

BANDUNG – KPU Kota Bandung mengikuti Kegiatan Parmas Insight Chapter # 8 dengan Tema: “Peran Media Sosial dalam Sosialisai Pilkada (Mengelola Akun Medsos agar engaging dan informatif)” secara daring, Rabu (26/11/2025). Kegiatan ini dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM bersama Kepala Subbagian Parmas KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, turut hadir Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti bersama Kepala Sub Bagian Partisipasi, Hubungan Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung beserta jajaran staf. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Hedi Ardia, dalam sambutannya menyampaikan bahwa arus Informasi yang begitu cepat tidak hanya membawa manfaat tapi juga mengahdirkan tantangan serius bagi jalannya demokrasi di Republik kita karena timbul tantangan seperti hoaks, disiinformasi dan missinformasi hingga manipulasi opini publik. Politik menjadi salah satu dari tiga jenis hoaks yang paling banyak beredar ketika penyelenggaraan tahapan pemilu berlangsung, kejadian ini menggambarkan betapa rapuhnya informasi publik berbasis digital jika tidak dikelola secara sadar dan kolaboratif, sambungnya. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Astri Megatari, mengungkapkan tantangan pada pelaksanaan pemilu dan pilkada adalah mengelola isu supaya narasi-narasi negatif, ujaran kebencian, hoaks dan disinformasi dapat di tekan. Menciptakan strategi untuk meningkatkan literasi digital bagi para Pemilih, ditengah perkembagan teknologi dan media sosial harus dapat mempersiapkan SDM untuk bisa menghadapi narasai yang berkembang, tidak hanya pada saat tahapan tapi pada saat non tahapan juga untuk menghadapi isu-isu terkait kinerja KPU, melakukan kampanye massif kepada masyarakat, Kerjasama dengan kemitraan seperti jurnalis dan platorm media dapat dilakukan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para Narasumber yaitu Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Purwakarta, Oyang Este Binsos, dan Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Kabupaten Pangandaran, Maskuri Sudrajat, memaparkan Informasi dan Inspirasi dalam Melawan Hoaks dan Disinformasi Pilkada di wilayah masing-masing. Lebih lanjut, Hedi menyebutkan bahwa Diskusi ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kapasitas kita sebagai penyelenggara pemilu, bukan saja meningkatkan kualitas informasi tentang pemilu atau pilkada tapi juga upaya menjaga marwah demokrasi yang menjadi hak setiap warga negara. “Perjuangan melawan hoaks merupakan perjuangan panjang yang menuntut kolaborasi semua pihak, upaya bersama untuk membangun ruang informasi yg sehat, agar masyarakat bisa mengambil keputisan politik yang sadar dan rasional”, ujarnya menutup kegiatan.


Selengkapnya
30

MENERAPKAN ETIKA DAN ETIKET BERACARA MELALUI MANAJEMEN KEPROTOKOLAN

BANDUNG – KPU Kota Bandung mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Keprotokolan dari KPU Ri secara daring, Selasa (25/11/2025).  Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kemampuan dan keterampilan untuk pengordinasian acara dan keprotokolan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. Kegiatan dibuka oleh  Kepala Bagian Persidangan dan Protokol Sekretariat Jenderal KPU RI, Aldhanny Gustam Usman, dalam arahannya menegaskan bahwa keprotokolan bukan sekedar aturan dan tata urut acara, tapi merupakan fondasi yang memastikan bahwa setiap acara berlangsung secara tertib. Peserta didorong untuk mengetahui pengetahuan dasar tentang KPU, seperti profil pimpinan KPU, para pihak yang sering diundang dalam acara-acara yang diselenggrakan oleh KPU, supaya dapat melayani dengan baik. Seluruh Peserta dibekali pemahaman regulatif seperti UU 24/2009, PERPRES 71/2018, dan PKPU 1/2012, serta materi terkait manajemen Keprotokolan dan Teknik dasar MC Keprotokolan. Selanjutnya ada prinsip-prinsip keprotokolan yang harus dipegang teguh diantaranya Benar, Baik dan Indah. Pada bagian akhir disampaikan kunci sukses penyelenggaraan acara, yaitu tata cara penyelenggaraan kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan dilaksanakan dengan disiplin dan  tanggung jawab, tata krama serta aturan terkait tata cara   yang sudah tetap dan didasarkan pada rumus-rumus yang sudah tetap juga. Melalui Bimtek ini,   Peserta dapat menerapkan Etika dan Etiket Keprotokolan, Manajemen Keprotokolan, dan Keprotokolan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU, baik itu TataTempat, Tata Upacara Bendera, dan Tata Upacara Bukan Upacara Bendera.


Selengkapnya
32

MENGUKUR EFEKTIFITAS SOSIALISASI

BANDUNG – KPU Kota Bandung mengikuti Kegiatan Parmas Insight Chapter #7 dengan Tema: “Peran Media Sosial dalam Sosialisai Pilkada (Mengelola Akun Medsos agar engaging dan informatif)” secara daring, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM bersama Kepala Subbagian Parmas KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, turut hadir Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti bersama Kepala Sub Bagian Partisipasi, Hubungan Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung beserta jajaran staf. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Hedi Ardia, dalam sambutannya bahwa dalam kegiatan Parmas Insight kali ini mengundang Keynote Speech yaitu Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Tengah, Akmaliyah, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman di KPU Provinsi lain.  “Media sosial menjadi kanal utama dalam menyebarluskan informasi secara cepat, luas dan menjadi panggung kompetisi narasi , dan KPU sebagai lembaga publik jangan kalah dalam perlombaan ini, sebab narasi sesat itulah yang akan membentuk persepsi publik dan dapat memengaruhi arah demokrasi di Indonesia “ sambungnya. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Tengah, Akmaliyah, dalam Keynote Speechnya menyampaikan bahwa media sosial pada saat ini berfungsi untuk memberikan sosialisasi, edukasi baik edukasi kepada pemilih maupun edukasi politik /edukasi publik, bahkan untuk  membangun citra lembaga. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para Narasumber yaitu Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Cirebon, Masyhuri Abdul Wahid, dan Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Kabupaten Bandung Barat, Deni Firman Rosadi, memaparkan materi terkait berbagi cara pengelolaan media sosial yang bisa menarik perhatian publik di wilayah masing-masing. Lebih lanjut, Hedi menyebutkan bahwa peran media sosial itu bukan hanya sebagai pelengkap tapi juga merupakan wajah pertama KPU dimata publik. Sehingga KPU perlu berinovasi dalam pengelolaan media sosial, serta tidak berhenti berkreatf dan terus berkomitmen meningkatkan kerja-kerja pengelolaan media sosial KPU.


Selengkapnya
47

MENGUKUR EFEKTIFITAS SOSIALISASI

MENGUKUR EFEKTIFITAS SOSIALISASI BANDUNG – KPU Kota Bandung mengikuti Kegiatan Parmas Insight Chapter #6 dengan Tema: “Mengukur Efektivitas Sosialisai (Indikator, Survei dan Evaluasi Kegiatan)” secara daring, Rabu (12/11/2025). Kegiatan ini dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM bersama Kepala Subbagian Parmas KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, turut hadir Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti bersama Kepala Sub Bagian Partisipasi, Hubungan Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung beserta jajaran staf. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Hedi Ardia, dalam sambutannya bahwa tema diskusi kali ini agak berat karena untuk mengukur efektivitas sosialisasi kita belum mempunyai parameter yang ajeg dan menjadi panduan kita bersama secara kelembagaan yang dibuat oleh KPU RI sebagai pedoman seluruh KPU terutama bagi Divisi Sisdiklihparmas dalam membuat program-program sosialisasi. “Parameternya sejauh ini masih berdasarkan kepada seberapa banyak jumlah angka partisipasi pemilih pasca pemungutan suara di TPS”, ujar Hedi. Sosialisasi yang kita lakukan tidak menembus perhatian publik, dalam konteks Pilkada dan Pemilu efektivitas sosialisasi bukan sekedar seberapa banyak jumlah kegiatan yang dibuat, tapi berapa besar perubahan yang terjadi pada pengetahuan kesadaran dan perilaku pemilih itu sendiri, tambahnya. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para Narasumber yaitu Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Karawang, Ikmal Maulana, memaparkan materi Analisis Variabel Voter Turnout (VTO) pada Pemilu/Pilkada. Narasumber kedua, Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Cianjur, Fikri Audah NSY, memaparkan materi terkait mengukur efektifitas sosialisasi Pilkada Kabupaten Cianjur. Lebih lanjut, Hedi menyebutkan bahwa tantangan parmas ini bukan hanya fokus pada memproduksi informasi tetapi bagaimana bisa merebut perhatian publik, kemudian hasil diskusi ini akan menjadi rekomendasi kita kepada KPU RI baik indikator kuantitatif dan kualitatif, karena dalam sosialisasi efektif bukan siapa yang paling bayak membuat kegiatan tapi seberapa tepat sasaran dan dampak yang kita berikan kepada masyarakat. “Tugas kita membentuk pemilih yang sadar dan percaya dan pada akhirnya pemilih itu dengan penuh kesadaran datang ke TPS”, pungkasnya menutup kegiatan.


Selengkapnya
42

EDUKASI GENERASI MUDA BERDEMOKRASI

EDUKASI GENERASI MUDA BERDEMOKRASI BANDUNG – Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti, menjadi Narasumber dalam Kegiatan Pemilihan Umum Ketua OSIS SMAN 20 Bandung bertema “Edukasi Generasi Muda Berdemokrasi”, yang diselenggarakan oleh SMAN 20 Bandung, Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dalam rangka menumbuhkan semangat demokrasi di Sekolah.  Tujuan utama materi ini adalah memberikan pemahaman yang mendidik dan inspiratif kepada pelajar agar mereka menjadi generasi muda yang sadar pentingnya berdemokrasi dan berpartisipasi dalam pemilu secara bertanggung jawab. Dalam paparannya, Wenti juga menjelaskan tentang makna demokrasi bagi generasi muda yang didalamnya dijelaskan peran dan tanggungjawab pemuda dalam menjaga nilai-nilai demokrasi, proses penyelenggaraan pemilu yang adil dan jujur, Nilai kejujuran, transparansi, dan partisipasi aktif dalam pemilu sehingga generasi muda bisa ikut mengawal pemilu agar bebas dari kecurangan, dan peran KPU dalam menjamin pelaksanaan pemilu yang demokratis, serta Contoh nyata atau studi kasus tentang keberhasilan penerapan (dampak/manfaat) prinsip “adil dan jujur” dalam sebuah pemilu. Kegiatan ini dilanjutkan dengan paparan visi dan misi calon Ketua OSIS dan Pemilihan langsung Ketua OSIS yang diikuti oleh seluruh siswa SMAN 20 Bandung.


Selengkapnya
68

PARMAS INSIGHT CHAPTER #4 APATISME PUBLIK (MENYENTUH KELOMPOK GOLPUT KULTURAL)

PARMAS INSIGHT CHAPTER #4 APATISME PUBLIK (MENYENTUH KELOMPOK GOLPUT KULTURAL) BANDUNG – KPU Kota Bandung mengikuti Kegiatan Parmas Insight Chapter #4 dengan Tema: “Apatisme Publik (Menyentuh Kelompok Golput Kultural)” secara daring, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM bersama Kepala Subbagian Parmas KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, turut hadir Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti bersama Kepala Sub Bagian Partisipasi, Hubungan Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung beserta jajaran staf. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Provinsi Jawa Barat, Abdullah Sapi’i, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Divisi Sosdiklihparmas KPU Provinsi Jawa Barat, disamping itu juga ada 2 (dua) hal  yang menjadi tanggungjawab dimasa post election, Pertama menjaga aksesibilitas bagi Pemilih Pemula, terutama Pemula yang sekarang  masih berstatus SMP, karena pada 5 Tahun yang akan datang mereka akan menjadi Pemilih Pemula, Kedua, menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta menjaga Kode Etik, dan Kode Prilaku. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para Narasumber yaitu Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Subang, M. Ilham Ramadhan, menjelaskan Faktor-Faktor yang mempengaruhi sikap apatisme pada penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024 di Kabupaten Subang diantaranya Faktor Sosio-Ekonomi, Faktor Psikologis, dan Faktor Politik. Kemudian menyebutkan upaya-upaya KPU Kabupaten Subang untuk meningkatkan partisipasi pemilih yaitu, Pendidikan pemilih berkelanjutan, pemanfatan media sosial,   transparasi proses dan Kerjasama multi pihak. Narasumber kedua, Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Indramayu, Munawaroh, menyebutkan salah satu contoh fenomena golput kultural di Kabupaten Indramayu yaitu Suku Dayak Hindu Buddha Bumi Segandhu dimana tidak memiliki dokumen administrasi kependudukan. karena mereka merasa keberatan dengan penyertaan kolom agama yang dianggap kurang relevan dengan keyakian yang meraka anut. Mereka juga menganggap bahwa identitas tidak perlu menggunakan KTP, identitas merupakan perwujudan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sehingga KPU Kabupaten Indramayu perlu melakukan intervensi berupa pendekatan yang intensif untuk setidaknya menyadarkan bagaimana pentingnya menggunakan hak pilih. Menutup kegiatan, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia, menyampaikan banwa ada tiga kata kunci dalam diskusi kali ini yaitu Ngajirasa, Kekecewaan dan Harapan. Kekecawaan dan Harapan mencerminkan bahwa Demokrasi selalu berjalan di dua tepi, Kekecewaan membuat kita refleksi dan harapan adalah bahan bakar kita untuk bergerak, kedua hal ini perlu dijaga keseimbangannya , sehingga partisipasi bukan hanya sekedar menggunakan hak pilihnya tapi juga merupakan tindakan sadar untuk terus memperbaiki kehidupan politik.


Selengkapnya